dailybandung.com – JAKARTA – Indonesia resmi menjadi anggota baru organisasi antar-pemerintah BRICS setelah disetujui oleh Brasil dengan suara bulat pada Senin (6/1). Keputusan ini merupakan kelanjutan dari keputusan yang diambil pada KTT BRICS di Johannesburg, Afrika Selatan, pada 2023 untuk memperluas keanggotaan kelompok tersebut.
Menurut beberapa analis, keputusan ini menandakan keberhasilan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang semakin “berwawasan ke luar”. Teuku Rezasyah, dosen hubungan internasional, menyatakan bahwa keanggotaan Indonesia akan semakin memperkuat posisi BRICS. Ia juga menambahkan bahwa ekonomi Indonesia yang stabil dan pemerintahan yang berorientasi ke luar menjadi daya tarik bagi kelompok BRICS maupun negara-negara non-BRICS.
Namun, ada juga peringatan agar Indonesia tetap waspada terhadap ancaman dari Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, terhadap BRICS. Beberapa pihak juga menekankan pentingnya bagi Indonesia untuk tetap menjaga sikap non-blok dan kebijakan ekonomi terbukanya.
Menteri Luar Negeri Indonesia, Sugiono, mengakui bahwa ada pandangan yang menganggap keputusan Indonesia untuk bergabung dengan BRICS sebagai pergeseran dari sikap non-blok yang selama ini dipegang. Namun, ia menegaskan bahwa langkah ini merupakan perwujudan politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif. Indonesia tetap pada posisinya sebagai negara non-blok dan akan terus menjembatani kepentingan negara-negara berkembang serta kawasan Indo-Pasifik.
Sebelumnya, Indonesia telah menunjukkan minat untuk bergabung dengan BRICS dan tawaran tersebut disetujui pada 2023. Permohonan keanggotaan secara resmi diajukan pada 2024 setelah pemerintahan baru Presiden Prabowo Subianto terbentuk.
Kementerian Luar Negeri Indonesia mengucapkan terima kasih kepada Rusia dan Brasil yang telah mendukung masuknya Indonesia ke dalam BRICS. Keanggotaan Indonesia ini juga merupakan hasil dari keterlibatan aktif dalam KTT BRICS sebelumnya.






